Kamis, 10 November 2011

Sosialisasi KB Gencar

CIANJUR—Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur gencar melakukan sosialisasi penyuluhan Keluarga Berencana/KB. Tujuannya tak lain untuk menekan angka kelahiran bayi. Sosialisasi sendiri, dilakukan di Gedung Bale Rancage, kemarin.
Ketua Tim Penggerak PKK Jabar Netty Heryawan mengatakan, penyuluhan KB merupakan rangkaian dari program kesatuan gerak PKK 2011, yang serentak dilakukan pertanggal 31 Oktober lalu. Netty menyebutkan, tujuan dari sosialisasi penyuluhan KB adalah untuk mengubah paradigm masyrakat soal membangun keluarga. Menurutnya, di era globalisasi sekarang ini, tidak hanya cukup dengan membangun tanpa adanya rencana.
“Sekarang itu, harusnya masyarakat harus sadar. Tidak cukup membangun sebuah keluarga tanpa rencana. Membangun keluarga sangat butuh perencanaan. Karena, untuk mengimbangi era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan penduduk harus berbanding lurus dengan kualitas SDMnya,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Penggerak PKK Cianjur, Yana Rosdian, memaparkan, pertumbuhan penduduk di Cianjur terbilang cepat dan tidak terkontrol. Pasalnya, tercatat pada 2006 lalu, jumlah penduduk Cianjur mencapai sekitar 2 juta. Pada saat ini (2011), jumlah penduduk tercatat sekitar 2,3 juta.
“Bisa dilihatkan, pertumbuhannya setiap tahun mengalami peningkatan sekitar 50 ribu jiwa. Makanya, kalau tidak ditekan, bagaimana jadinya Cianjur. Mending kalau bayi yang dilahirkannya sehat, kalau tidak, mau jadi apa?” ungkapnya.
Dirinya menegaskan, pemerintah tidak bisa menekan angka kelahiran bayi tanpa dibantu kesadaran dari masyarakat. Kekhawatiran pemerintah adalah banyaknya generasi yang tidak berkualitas, sementara kebutuhan zaman terus mengalami perubahan dan peningkatan.
“Kita tidak bisa langsung melarang, tapi sebaiknya para orang tua harus memiliki rencana yang matang dalam membangun keluarganya. Salah satunya dengan mengikuti KB. Memang, diakui oleh kami, masih ada sebagian masyarakat yang takut akan KB, tapi alasan yang dikemukakan sebagian karena mitos belaka. Kami memiliki kader sekitar 13.000 yang tersebar hampir di setiap kecamatan, konsultasikan terlebih dahulu sebelum memakainya,” paparnya.
Sementara terkait dengan keberadaan program Jaminan Persalinan (Jampersal), dirinya mengakui program tersebut kontardiktif. Akan tetapi, keberadaan program jampersal harus dimaknai secara bijak. Karena program tersebut merupakan program kemanusiaan.
“Bukan untuk mampang-mempeung gratis. Program tersebut diberikan untuk mereka yang membutuhkan. Antisipasi tingginya angka kematian pada ibu melahirkan. Lebih harus dipahami saja kebutuhannya untuk apa serta kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan,” terangnya.(zul)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan