Sabtu, 25 Agustus 2012

Pentingnya Peran Aktif Posyandu

SUKADANA--Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) KKU, Hj Diah Permata Hildi menerangkan pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan wadah peningkatan kesehatan masyarakat. “Besarnya peranan kader Posyandu, perlu dilakukan revitalisasi Posyandu dalam bentuk pelatihan kader baru, untuk menambah kekurangan kader dan meningkatkan kinerja kader dalam mengelola Posyandu. Mengingat Posyandu merupakan salah satu wadah yang diharapkan dapat menunjang peningkatan kesehatan masyarakat,” tutur Diah, belum lama ini. Dikatakannya usaha mempersiapkan kader Posyandu harus dilakukan sebaik-baiknya. Di tangan mereka terletak keberhasilan pengembangan dan pembinaan peran serta masyarakat. “Dalam upaya untuk melihat tingkat pencapaian perkembangan Posyandu agar tidak pasif, perlu dilakukan telaah kemandirian Posyandu,” harapnya. Tujuannya, yakni untuk melakukan kategorisasi atau stratifikasi Posyandu yang bisa dikelompokan menjadi empat tingkatan, seperti Posyandu Pratama, Madya, Purnama, dan Mandiri. “Dengan demikian kita mempunyai alat kontrol untuk selalu mengetahui perkembangan Posyandu di wilayah kita,” ucapnya. Ia menjelaskan di wilayah KKU masih banyak terdapat Posyandu yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Belum mempunyai peralatan yang memadai. Sebagian besar Posyandu belum memiliki jumlah kader yang lengkap. Belum terlatih, belum mampu mandiri dan cakupan Posyandu masih perlu ditingkatkan.“Hal ini sangat perlu untuk mendapatkan perhatian kita. Karena, Posyandu merupakan salah satu tempat yang dekat dan telah dikenal masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” ulasnya. Keberhasilan pengelolaan Posyandu, sambungnya, memerlukan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moril, materil maupun finansial. Selain itu diperlukan adanya kerja sama dengan berbagai sektor terkait, di samping ketekunan dan pengabdian para pengelolanya. Kesemuannya mempunyai peranan strategis dalam menunjang keberhasilan penyelenggaraan Posyandu. “Apabila kegiatan Posyandu dapat diselenggarakan dengan baik, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pada gilirannya akan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di KKU yang kita cintai ini,” doanya. (mik)

Orangtua Dilarang Memaksa Anak dalam Penentuan Bakat

TIDAK dapat dipungkiri, sulit rasanya ketika mengetahui bahwa buah hati Anda memiliki kebutuhan khusus. Kesabaran menjadi kunci utama. Pasalnya, mengembangkan bakat anak berkebutuhan khusus juga butuh waktu yang tidak terbatas. Oleh karena itu, yang perlu Anda lakukan untuk mengatasinya dengan buka pikiran dan hati Anda. Pasalnya, anak yang “special” butuh orangtua yang memiliki keahlian khusus untuk mendampingi mereka. Sama seperti yang lain, setiap orangtua pasti ingin mengembangkan bakat yang dimiliki buah hatinya, tak terkecuali terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Namun, berbeda dengan Farhan. Presenter kondang ini mempunyai orientasi berbeda terhadap anaknya. Baginya, mengembangkan bakat anak memang perlu, namun belajar soal human skill dan soft skill lebih penting. “Anak saya belum terlihat bakatnya hingga sekarang, karena saya tidak memiliki orientasi yang aneh-aneh. Buat saya, anak belajar yang namanya tindakan untuk membangun karakter baik dalam pribadi mereka lebih penting. Saya ingin membangun rasa sopan, tata krama, dan kepedulian di dalam diri anak saya, itu yang terpenting untuk saya,” ucap Farhan saat berbincang dengan di Klinik Tumbuh Kembang RHE, Jakarta, beberapa waktu silam. Selain ektra sabar dalam melihat bakat pada anak sulungnya tersebut, Farhan bersama istri juga harus dihadapkan dengan penolakan anak keduanya yang tidak bisa menerima keadaan sang kakak yang autis. “Adiknya sedikit bermasalah karena pada dasarnya memang adiknya tidak dapat menerima keadaan yang terjadi pada kakaknya. Karena tidak semua saudara kandung dapat menerima saudaranya yang sedikit berbeda,” tambah presenter yang khas dengan canda tawanya ini. Namun bagaimanapun, beban tanggung jawab itu ada ditangan orangtua, bukan adiknya atau siapapun. Yang penting, menurut Farhan, mengajarkan bagaimana memerankan perannya masing-masing dan ikatan bersaudara itu sendiri yang penting dilakukan. “Cara saya mengatasinya sewaktu tahu si adik menolak kondisi kakaknya, saya bilang ke dia, ‘Oke, kita hadapi bersama.’ Tetapi itu bukan berarti bahwa si adik tidak menyayangi si kakaknya yang autis,” tutupnya. (ina)

Rabu, 25 April 2012

Jabar akan bangun 1.000 Posyandu

Sukabumi (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membangun 1.000 pos pelayanan terpadu atau Posyandu yang rencana pembangunannya akan dimulai pada Juni mendatang dan diharapkan tuntas pada 2012 ini. "Pembangunan 1.000 posyandu merupakan progam utama revitalisasi Posyandu se-Jabar yang anggarannya berasal dari APBD Jabar 2012," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Desa (BPMPD) Jabar, Dadang M Ma`sum di sela pembukaan pelatihan kader dan pedamping Posyandu se-Jabar di Sukabumi hari ini. Selain bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Jabar, pembangunan Posyandu itu katanya, ditujukan agar penanganan masalah kesehatan bisa lebih cepat dan baik, karena Posyandu merupakan pusat pelayanan kesehatan yang terdekat dengan masyarakat. Ia mengatakan, anggaran untuk membangun satu Posyandu adalah sebesar Rp19 juta, sementara anggaran Pemprov Jabar untuk program revitalisasi Posyandu setiap tahunnya adalah Rp50 miliar. "Pada tahun ini progam revitalisasi Posyandu ditekankan pada pembangunan insfrastruk sementara pada 2011 lalu ditekankan pada pengkaderan," tambahnya. Progam revitalisasi itu akan berjalan selama tiga tahun dan sudah dimulai dua tahun sejak 2011 lalu dan pada 2013 akan diadakan evaluasi kerja, apakah progam yang sumber danannya dari APBD Jabar ini berjalan baik di daerah atau tidak. "Jika hasil evaluasi kurang baik bahkan buruk maka progam ini akan dihentikan sementara, tetapi jika baik hasilnya maka dipastikan akan dilanjutkan," kata Dadang. Mengenai kader Posyandu, disebutkan bahwa Jabar saat ini masih kekurangan karena hanya ada sekitar 150 ribu. Seharusnya sedikitnya dari 50.046 Posyandu ada 250 ribu kader, atau sedikitnya lima kader pada satu Posyandu. Kurangnya kader Posyandu disebabkan oleh minimnya insentif dari pemerintah daerah. Kebanyakan kader yang ada saat ini bekerja dengan sukarela walaupun beberapa kota dan kabupaten sudah memberikan insentif khusus. (ANTARA)

Selasa, 27 Maret 2012

Netty Heryawan: Hanya 40% Posyandu Berfungsi Baik


Bandung - Ketua Tim Penggerak Program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jabar Netty Prasetiyani Heryawan meminta para pemangku kebijakan dan elemen masyarakat bersama–sama mengoptimalkan fungsi pos pelayanan terpadu (posyandu). Pasalnya ditemukan fakta yang mencatat hanya 40% dari 47.863 posyandu di Jabar yang berfungsi dengan baik.



"Berdasarkan peninjauan lapangan, tercatat ada 40% posyandu berjalan baik. Itu pun hanya separuhnya yang memiliki peralatan memadai. Catatan berikutnya, fungsi posyandu yang diberdayakan baru sebatas pelayanan kesehatan dasar," ungkap Netty pada pelatihan MOT bagi Kelompok Kerja Nasional (Pokjanal) Posyandu Provinsi Jabar 2012 di Gedung PKK Jabar.

Netty menyayangkan fungsi posyandu baru sebatas kegiatan pelayanan kesehatan dasar, seperti tempat penimbangan bayi dan balita. Padahal posyandu dapat berperan dalam peningkatan kapasitas pendidikan, keterampilan, dan pelatihan kegiatan ekonomi penunjang keluarga.

"Sejumlah tantangan dan kelemahan yang dihadapi posyandu dewasa ini, di antaranya peralatan dasar, kapasitas kader penggerak yang rata-rata memiliki pengetahuan dan keterampilan minim. Ada keterbatasan tenaga karena rata-rata 4 posyandu hanya dilayani 1 kader," tuturnya.

Untuk menuntaskan masalah tersebut, lanjut Netty, TP PKK Jabar akan melakukan revitalisasi posyandu dengan 4 terobosan, yakni rekrutmen kader, memperbaiki program posyandu, peningkatan kapasitas ilmu, dan inovasi dalam kemitraan. "Ini merupakan upaya pengukuhan peran posyandu beserta kader-kadernya dalam pembangunan generasi yang lebih kuat," tegasnya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan