Sabtu, 25 Agustus 2012

Orangtua Dilarang Memaksa Anak dalam Penentuan Bakat

TIDAK dapat dipungkiri, sulit rasanya ketika mengetahui bahwa buah hati Anda memiliki kebutuhan khusus. Kesabaran menjadi kunci utama. Pasalnya, mengembangkan bakat anak berkebutuhan khusus juga butuh waktu yang tidak terbatas. Oleh karena itu, yang perlu Anda lakukan untuk mengatasinya dengan buka pikiran dan hati Anda. Pasalnya, anak yang “special” butuh orangtua yang memiliki keahlian khusus untuk mendampingi mereka. Sama seperti yang lain, setiap orangtua pasti ingin mengembangkan bakat yang dimiliki buah hatinya, tak terkecuali terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Namun, berbeda dengan Farhan. Presenter kondang ini mempunyai orientasi berbeda terhadap anaknya. Baginya, mengembangkan bakat anak memang perlu, namun belajar soal human skill dan soft skill lebih penting. “Anak saya belum terlihat bakatnya hingga sekarang, karena saya tidak memiliki orientasi yang aneh-aneh. Buat saya, anak belajar yang namanya tindakan untuk membangun karakter baik dalam pribadi mereka lebih penting. Saya ingin membangun rasa sopan, tata krama, dan kepedulian di dalam diri anak saya, itu yang terpenting untuk saya,” ucap Farhan saat berbincang dengan di Klinik Tumbuh Kembang RHE, Jakarta, beberapa waktu silam. Selain ektra sabar dalam melihat bakat pada anak sulungnya tersebut, Farhan bersama istri juga harus dihadapkan dengan penolakan anak keduanya yang tidak bisa menerima keadaan sang kakak yang autis. “Adiknya sedikit bermasalah karena pada dasarnya memang adiknya tidak dapat menerima keadaan yang terjadi pada kakaknya. Karena tidak semua saudara kandung dapat menerima saudaranya yang sedikit berbeda,” tambah presenter yang khas dengan canda tawanya ini. Namun bagaimanapun, beban tanggung jawab itu ada ditangan orangtua, bukan adiknya atau siapapun. Yang penting, menurut Farhan, mengajarkan bagaimana memerankan perannya masing-masing dan ikatan bersaudara itu sendiri yang penting dilakukan. “Cara saya mengatasinya sewaktu tahu si adik menolak kondisi kakaknya, saya bilang ke dia, ‘Oke, kita hadapi bersama.’ Tetapi itu bukan berarti bahwa si adik tidak menyayangi si kakaknya yang autis,” tutupnya. (ina)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan